1) Alasan Pemilihan Media Penyuluhan Pertanian
Kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu berbeda-beda. Demikian juga tahap perkembangan mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya berbeda-beda, sehingga perlu ditetapkan suatu metode penyuluhan pertanian yang berdaya guna dan berhasil guna. Tahap perkembangan mental seseorang dapat digolongkan dalam tahap penumbuhan perhatian, tahap penumbuhan minat, tahap menilai, tahap mencoba dan tahap menerapkan.
2) Tujuan Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian
Tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah:
a) Agar penyuluh pertanian dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode yang tepat dan berhasil guna.
b) Agar kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan untuk menimbulkan perubahan yang dikehendaki, yaitu perubahan perilaku petani dan anggota keluarganya dapat berdayaguna dan berhasilguna.
3) Dasar Pertimbangan Pemilihan
Pertimbangan yang digunakan dapat digolongkan menjadi empat, yaitu sasaran, sumberdaya, keadaan daerah, dan kebijaksanaan pemerintah.
(a) Sasaran
Harus diperhatikan penyuluh dari segi sasaran antara lain:
- Tingkat Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Sasaran, Tahap penerapan dari petani di suatu daerah bermacam-macam. Demikian juga kecepatan, keterampilan dan sikap yang telah mereka miliki. Penyuluh harus mengetahui dalam tahap mana sebagian besar dari sasaran itu berada. Setelah itu harus menghubungkannya dengan tujuan yang akan dicapai. Hal ini penting untuk dapat menentukan metode mana yang paling tepat.
- Sosial budaya, Penyuluh harus mengetahui adat kebiasaan sasaran, norma-norma yang berlaku dan status kepemimpinan yang ada. Hal ini penting bukan saja dalam pemilihan metode penyuluhan, tetapi juga dalam menentukan teknik-teknik penyuluhannya. Contoh: ada suatu daerah yang melarang melakukan pemutaran film pada malam Jumat.
- Banyaknya sasaran, Banyaknya sasaran yang hendak dicapai oleh seorang penyuluh pada suatu waktu tertentu akan menentukan metode penyuluhan pertanian yang akan dipakai.
Yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini antara lain:
- Kemampuan penyuluh, Pengalaman dan kemampuan penyuluh yang meliputi penguasaan ilmu dan keterampilan serta sikap yang dimilikinya perlu dipertimbangkan.
- Materi penyuluhan,Dalam menerapkan suatu metode penyuluhan perlu diperhatikan materi yang akan disampaikan. Untuk yang bersifat teknis biasanya dipilih metode yang memungkinkan adanya praktik di lapangan. Untuk materi yang bersifat non teknis, misalnya agar petani mau berkelompok dan mau memasarkan hasil usahanya, biasanya dipilih metode diskusi kelompok.
- Sarana dan biaya penyuluhan,Keadaan peralatan alat-alat bantu pengajaran yang dipunyai, fasilitas yang ada serta biaya yang tersedia akan menentukan dalam pemilihan metode penyuluhan. Contoh:
- Karena keterbatasan biaya, maka penyuluh pertanian akan memilih metode diskusi kelompok daripada kursus tani, yang pada pelaksanaannya akan membutuhkan biaya yang relatif besar.
(c) Keadaan Daerah
Dalam pemilihan metode penyuluhan para penyuluh perlu mempertimbangkan kondisi daerah pelaksanaan penyuluhan, antara lain:
- Musim, Pada musim kemarau tiap daerah berbeda-beda keadaannya. Ada yang panas sekali, ada yang tidak terlalu panas, ada daerah yang tidak bisa ditanami apa–apa. Sebaliknya ada juga daerah yang justru pada musim kemarau akan lebih menguntungkan jika digunakan sebagai tempat usaha tani. Apabila pada suatu keadaan tertentu tidak memungkinkan untuk dilaksanakannya suatu proses produksi, maka tentu tidak akan diadakan penyuluhan di tempat usaha tani seperti demonstrasi, sehingga dalam hal ini akan lebih memungkinkan untuk diadakan pertemuan di rumah petani.
- Keadaan Usaha Tani, Musim sangat erat hubungannya dengan kedaan usaha tani. Itulah sebabnya keadaan usaha tani suatu daerah turut mempengaruhi pemilihan metode penyuluhan. Misalnya untuk mengintensifkan ternak unggas di suatu daerah, maka dipilih metode demonstrasi, sedangkan untuk tujuan introduksi diterapkan metode karya wisata ke tempat lain.
- Keadaan Lapangan, Keadaan lapangan seperti topografi, jenis tanah, sistem pengairan serta sarana perlu juga dipertimbangkan. Contoh: untuk perkampungan yang letaknya terpisah-pisah maka kegiatan penyuluhannya akan lebih efektif dilakukan di tempat tinggal petani atau di lahan usaha taninya.
Kebijaksanaan pemerintah yang berasal dari pusat atau daerah kadang-kadang menentukan dalam pemilihan metode penyuluhan. Pendekatan intensifikasi secara massal dan crash program memerlukan waktu yang relatif cepat daripada pendekatan perorangan yang pada dasarnya akan membutuhkan waktu relatif lebih lama.
4) Langkah-Langkah Pemilihan metode penyuluhan pertanian
(a) Menghimpun dan menganalisa data
- Sasaran
- Adat kebiasaan, norma-norma dan pola kepemimpinan.
- Bentuk-bentuk usaha tani sasaran.
- Kesediaan mereka sebagai demonstrator dan jumlah petani maju.
- Penyuluh dan kelengkapannya
- Materi penyuluhan/pesan.
- Sarana dan prasarana penyuluhan.
- Biaya yang ada.
- Keadaan daerah dan kebijaksanaan pemerintah
- Keadaan lapangan (topografi), jenis tanah, sistem pengairan dan pertanaman.
- Perhubungan jalan, listrik dan telepon.
- Kebijaksanaan pemerintah pusat, daerah dan setempat.
Kegiatan selanjutnya adalah menetapkan sasaran dengan menganalisis dari sebagaian besar data dasar tersebut. Apabila tahap penerapan sasaran sudah disiapkan dalam rangka penyusunan programa maka langkah berikutnya adalah mencoba menetapkan alternatif metode penyuluhan.
(b) Menetapkan Alternatif Metode Penyuluhan Pertanian Pemilihan metode penyuluhan pertanian secara umum adalah sebagai berikut:
- Metode Metode Dengan Pendekatan Massal. Dipergunakan untuk menarik perhatian, menumbuhkan minat dan keinginan serta memberikan informasi selanjutnya.
- Metode-metode dengan pendekatan kelompok.Biasanya dipergunakan untuk dapat memberikan informasi yang lebih rinci tentang suatu teknologi. Metode tersebut ditujukan untuk dapat membantu seseorang dari tahap menginginkan ke tahap mencoba atau bahkan sampai tahap menerapkan.
- Metode-metode dengan pendekatan perorangan. Biasanya sangat berguna dalam tahap mencoba hingga menerapkan, karena adanya hubungan tatap muka antara penyuluh dan sasaran yang lebih akrab. Di sini perlu diperhatikan oleh penyuluh, bahwa metode pendekatan perorangan itu dilakukan apabila sasaran sudah hampir sampai ke tahap mencoba dan bersedia mencoba yang tentunya memerlukan bimbingan untuk memantapkan keputusannya.
- Faktor lain yang memegang peranan dalam pemilihan metode. Adalah masa kerja penyuluh di suatu tempat. Penyuluh yang belum lama bekerja di suatu daerah perlu mengenal situasi dan kondisi daerah kerjanya. Dalam taraf permulaan ini metode penyuluhan yang terbaik adaah pendekatan perorangan. Apabila kemampuannya dalam pengenalan sasaran dan keadaan sudah ia miliki, maka metode penyuluhan yang efektif dalam menjangkau sasaran yang lebih besar adalah pendekatan kelompok atau massal.
sasaran yang bersedia menjadi demonstratornya. Dalam mencapai suatu tujuan perlu dilaksanakan pemecahannya dengan kombinasi metode tertentu. Pertimbangan-pertimbangan tentang musim, keadaan usaha tani, permasalahan di lapangan, fasilitas, sasaran penyuluhan yang telah dikemukakan terdahulu, sangat diperlukan dalam menetapkan kombinasi metode penyuluhan pertanian. Pertimbangan-pertimbangan ini akan menghasilkan pemilihan satu atau lebih metode penyuluhan. Apabila lebih dari satu metode penyuluhan yang tepilih, maka pelaksanaannya dapat dilakukan sebagai berikut:
- Pengulangan, misalnya kursus tani I diulangi dengan kursustani II dan seterusnya dengan materi berlanjut.
- Urutan, misalnya kursus tani diikuti karyawisata, perlombaan dan lain-lain.
- Kombinasi, misalnya pada waktu demonstrasi usaha tani sekaligus dilaksanakan lomba antar peserta, dan publikasi hasil.