Improvisasi Pada Roleplay Imrovisatoris

a.  Konsep improvisasi

     Improvisasi diartikan sebagai permainan tanpa persiapan terlebih dahulu. Improvisasi merupakan aktifitas berpura-pura yang dihasilkan secara spontan dengan mendayagunakan daya imajinasi, kreatifitas, dan inovasi seorang pemeran berdasarkan rangsangan yang diberikan. Improvisasi dalam arti sempit calon pemeran adalah latihan pengembangan dasar dari bentuk elemen dasar dalam teater, misalnya olah vokal, olah tubuh, olah pikir dan olah rasa, yang telah diperkenalkan kepada calon pemeran. Dalam seni teater, improvisasi berarti permainan peran tanpa menggunakan naskah lakon atau teks lakon yang harus dihafalkan. Pemeran hanya diminta memahami jalan cerita yang diberikan oleh seorang sutradara sebagai acuan bermain serta menghayati karakter peran yang akan dimainkan. Ketika memainkan lakon, seorang pemeran harus menyusun dialog secara spontan tanpa harus dirancang terlebih dahulu. Penghayatan karakter dan pembentukan suasana lakon tergantung pada keahlian pemeran memainkan lakon.

Konsep improvisasi menurut Brain Way (1967), improvisasi adalah bermain tanpa naskah, karena memang tidak membutuhkan naskah. Permainan improvisasi tidak tergantung pada bentuk pertunjukan, keterampilan khusus atau kemampuan khusus. Improvisasi tidak memiliki tujuan belajar keterampilan khusus. Kegiatan improvisasi bertujuan untuk mendapat suasana yang menyenangkan, karena tidak ada tujuan secara khusus dari kegiatan tersebut. Improvisasi bisa dilakukan siapa saja dan tidak mengenal batasan usia atau jumlah anggota. Latihan improvisasi dapat melatih kepekaan (sensitifitas) dan daya imajinasi. Kebiasaan latihan improvisasi membuat kita memahami isu terkini dan isu sosial yang sedang berkembang, serta mencari bentuk solusi atau pemecahan masalah yang sedang terjadi.

Ruth Beall Heining (1993), menjelaskan improvisasi adalah aktivitas teater yang dihasilkan secara spontan melalui suatu situasi yang dirancang secara spontan. Semua kegiatan improvisasi dilakukan secara spontan dalam situasi dramatis dan melibatkan semua anggota permainan. Tujuan utama dari improvisasi adalah melatih dialog antar pemeran agar mencapai kondisi yang alami atau berdialog sealami mungkin. Hal ini penting, karena dalam kehidupan sehari-hari orang lebih cenderung untuk menyuruh atau memerintah. Dalam pelatihan pemeran, keadaan seperti itu hanya mengasah keterampilan beraksi, sedang dalam kehidupan seni teater, harus ada aksi reaksi atau beraksi dan bereaksi agar terjadi dialog.

Improvisasi dilakukan melalui proses yang tidak formal, spontan, dan bebas. Bebas bukan berarti tanpa arah, tujuan,  atau tanpa ide dasar. Kalau melakukan improvisasi betul-betul dalam keadaan bebas, besar kemungkinan tidak mendapat satu pelajaran yang berarti. Untuk menentukan arah supaya improvisasi mempunyai tujuan, diperlukan beberapa langkah. Misalnya langkah awal adalah imrpovisasi sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh calon pemeran, kemudian ditingkatkan menjadi improvisasi bertema, ditingkatkan lagi dengan improvisasi bercerita (ada cerita yang menjadi dasar dari improvisasi).

David A. Male (1973) menyebutkan bahwa improvisasi itu berhubungan dengan latihan kata-kata (verbal) dan latihan aktivitas gerak. Improvisasi memiliki aspek fisik dan kata-kata (verbal) yang tidak harus diangap terpisah, dalam arti improvosasi tidak hanya berupa kata-kata atau hanya gerak saja. Improvisasi adalah tanggapan dari segi fisik dan kata-kata (verbal) yang dirangsang untuk mencapai suatu tindakan, mengungkapkan beberapa pemikiran, atau untuk tujuan tertentu. Improvisasi dianggap sebagai ekspresi dalam jangka waktu tertentu untuk sebuah penemuan, eksplorasi, dan eksperimen. Ketiga cara tersebut membuktikan bahwa untuk menyelesaian sebuah masalah dibutuhkan rasa bebas dan ada kegelisahan untuk tahu, tidak pernah puas dengan solusi
yang didapatkan dan terus menerus kemungkinan pencarian yang lain.

Berdasarkan semua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa improvisasi adalah aktivitas atau kegiatan latihan peran yang dihasilkan secara spontan dengan mengutamakan daya imajinasi, kreatifitas, dan inovasi dari seseorang berdasarkan rangsangan yang diberikan. Improvisasi merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mewadahi ekspresi atau meluapkan perasaan dengan cara terbimbing agar terwujud menjadi pemikiran baru dan menemukan kemungkinan yang lain. Improvisasi bisa digunakan untuk melatih dan mengasah kreativitas calon pemeran.

b.  Dasar improvisasi

     Improvisasi adalah pola permainan yang dilakukan secara spontan dan tanpa rancangan. Improvisasi berfungsi menumbuhkan daya aktif, inisiatif, kreatif, dan inovatif setiap calon pemeran. Improvisasi sebagai media mengasah daya cipta, daya khayal,  dan keterampilan memainkan peran secara wajar. Calon pemeran dituntut untuk bisa berfikir secara spontan di atas panggung, berdialog dengan wajar dan logis, serta memberdayakan bahasa tubuh (gesture,  bisnis acting, dan simbolisasi berbagai bentuk gerakan anggota tubuh). Bila ada kesalahan atau lawan main lupa permainan, maka pemeran diharapkan mampu memecahkan masalah yang tak terduga tersebut. Pemeran juga harus mengasah kemampuan keterampilan memainkan berbagai peran, dan waktu.

Improvisasi juga sebagai media latihan calon pemeran untuk menghilangkan hambatan yang bisa merusak permainan di atas panggung. Hambatan yang  biasa dialami oleh calon pemeran adalah rasa minder dan rasa takut sehingga memunculkan nervous,  malas, tidak kreatif yang akhirnya susah untuk mengatasi masalah yang timbul. Semua itu adalah sesuatu yang negatif yang dialami oleh calon pemeran. Calon pemeran seharusnya memiliki pola pikir yang positif, percaya diri, penuh daya kreatif, dan inovatif sehingga bisa bermain dengan baik dan wajar.

Bentuk Improvisasi dikategorikan sesuai dengan target pencapaian atau fokus latihan yang diinginkan. Misalnya calon pemeran memiliki kekurangan atau kelemahan keterampilan berdialog, maka fokus latihan improvisasi diarahkan pada improvisasi kata-kata. Bila calon pemeran memiliki kelemahan pada gerak tubuh atau gestur, maka fokus latihan improvisasi diarahkan pada improvisasi dengan gerak tubuh. Improvisasi kata-kata adalah media untuk melatih calon pemeran untuk mengasah keterampilan berdialog dengan menggunakan bahasa verbal. Tugas pemeran adalah menyampaikan pesan yang ditulis oleh penulis lakon kepada penonton melalui ekspresinya.

Bentuk ekspresi pemeran bisa menggunakan bahasa verbal maupun bahasa tubuh. Ketika berekspresi menggunakan bahasa verbal, maka keterampilan dan berdialog wajib dikuasai. Untuk mendapatkan keterampilan berdialog dengan wajar, maka seorang calon pemeran harus melatih dengan intensif dan salah satunya dengan menggunakan media improvisasi. Ketika calon pemeran berekspresi melalui bahasa tubuh maka calon pemeran harus intensif melatih gerak tubuh dan bisnis aktingnya. Sebenarnya antara bahasa tubuh dan bahasa verbal tidak bisa dipisahkan, tetapi menyatu ketika berekspresi. Bahasa tubuh adalah penguat bahasa verbal dan bahasa verbal tidak akan kuat dalam menyampaikan pesan kalau tidak diperkuat bahasa tubuh.

c.  Jenis improvisasi  
  1. Improvisasi kata, Improvisasi kata-kata adalah improvisasi yang dilakukanm dan difokuskan pada penyampaian kata-kata, baik berupa dialog maupun monolog. Improvisasi ini bertujuan untuk melatih calon pemeran agar memiliki keterampilan berbicara dan berdialog secara wajar layaknya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam improvisasi ini juga melatih calon pemeran dalam mengemukakan ide atau gagasan yang menjadi bahan dialog dan dikemukakan secara runtut dan logis. Ide atau gagasan itu bisa terduga maupun tak terduga
  2. Improvisasi gerak, Improvisasi gerak adalah improvisasi berbasis tubuh yang difokuskan pada keterampilan bergerak dan mendayagunakan tubuhnya, baik sebagai bisnis akting maupun sebagai  gestureatau bahasa tubuh. Improvisasi ini bertujuan untuk melatih calon pemeran agar memiliki keterampilan menggunakan tubuhnya sebagai penunjang bahasa verbal maupun sebagai media penyampai pesan (bahasa tubuh) di atas panggung. Dalam improvisasi ini juga melatih calon pemeran dalam mengemukakan ide atau gagasan dalam bentuk gerak maupun  gesture. Ide atau gagasan itu bisa ide atau gagasan yang terduga maupun yang tak terduga. Improvisasi berbasis tubuh ini harus dibedakan dengan pantomim.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »